Aku menggeleng-gelengkan kepala ku dalam ketidakpercayaan. Tidak mungkin ini tempAt sebenarnya, tidak mungkin aku diterima disini.aku sudah diberi undangan beberapa kali,oleh beberapa orang yang berbeda dan baru akhirnya memutuskan untuk melihat tempatnya seperti apa sich. Tapi tidak mungkin ini tempatnya,dengan cepat aku melihat pada undangan yang ada di genggamanku. Aku memeriksa dengan teliti kata-kata nya”Datanglah sebagaimana adanya kamu. Tidak perlu ditutup-tutupi” dan aku menemukan lokasinya.
Ya aku berada ditempat yang benar. Aku mengintip lewat jendelanya sekali lagi dan melihat sebuah ruangan yang penuh dengan orang-orang yang dari wajahnya terpancar sukacita. Semuanya berpakaian rapi, diperindah dengan pakaian yang bagus dan terlihat bersih seperti kalau mereka makan di restoran yang bagus. Dengan perasaan malu aku memandang pada pakaian ku yang buruk dan compang-camping, penuh dengan noda . aku kotor bahkan menjijikan.
Bau yang busuk ada padaku dan aku tidak dapat membuang kotoran yang melekat pada tubuhku. Ketika aku akan berputar untuk meninggalkan tempat itu, kata-kata dari undangan tersebut seakan-akan meloncat keluar, “Datanglah sebagaimana kamu adanya. Tidak perlu di tutup-tutupi”. Aku memutuskan untuk mencobanya. Dengan mengerahkan semua keberanianku, aku membuka pintu restoran dan berjalan kearah laki-laki yang berdiri di belakang panggung,, .Nama anda Tuan?”ia bertanya kepadaku dengan senyuman.
“Samuel” kataku berguman tanpa berani melihat ke atas. Aku memasukan tanganku ke kantongku dalam-dalam, berharap unutk dapat menyembunyikan noda-nodanya.Ia sepertinya tidak menyadari kotoran yang berusaha aku sembunyikan dan ia melanjukan, “baik ,Tuan. Sebuah meja sudah dipesan atas nama anda,anda mau duduk”?
Aku tidak percaya atas apa yang aku dengar. Atas, Aku tersenyum dan berkata “ya tentu saja” ia mengantarku ke sebuah meja dan cukup yakin ada plakat dengan namaku tertera dengan tulisan tebal merah tua,. Ketika aku membaca-baca menunya,, aku melihat berbagai macam hal-hal yang menyenangkan tertera disana. Hal – hal tersebut seperti “damai”, “sukacita”, ”berkat”, ”kepercayaan diri”, ”keyakinan”, ”pengharapan”, ”cinta kasih”, ”kesetiaan” dan pengampunan”.
Aku sadar bahwa ini bukan restoran biasa, aku mengembalikan menunya ke depan untuk melihat tempat dimana aku berada. ”kemurahan Tuhan” adalah nama dari tempat ini.Laki-laki tadi kembali dan berkata “ Aku merekomendasikan sajian special hari ini. Dengan memilih special menu hari ini, anda berhak untuk mendapatkan semua yang ada di menu ini.
Kamu pasti bercanda , pikir ku dalam hati. Maksudmu , aku bias mendapatkan SEMUA yang ada dalam menu ini?
“apa menu special hari ini?” aku bertanya dengan penuh kegembiraan. “keselamatan” jawabnya.
“aku ambil “jawab ku spontan. Kemudian secepat aku membuat keputusan itu, kegembiraan meninggalkan tubuhku, sakit dan penderitaan merenggut lewat perutku dan air mata memenuhi mataku. Dengan menangis aku tersedu sedan , aku berkata, “Tuan, lihatlah diriku. Aku ini kotor dan hina, aku tidak bersih dan tidak berharga . aku ingin mendapatkan semuanya ini, tapi aku tidak dapat membelinya. “ dengan berani, laki-laki itu tersenyum lagi.
Tuan , anda sudah dibayar oleh laki-laki di sebelah sana,”katanya sambil menunjuk pintu masuk ruangan. “Namanya Yesus”.
Aku berbalik , aku melihat seorang laki-laki yang kehadirannya membuat terang seluruh ruangan itu. Aku melangkah maju kea rah laki-laki itu, dan dengan suara gemetar aku berbisik, “Tuan, aku akan mencuci piring-piring atau membersihkan lantai atau mengeluarkan sampah. Aku akan melakukan apa pun yang bias aku lakukan untuk membayar-Mu kembali atas semua ini.”
Ia membuka tangan-Nya dan berkata dengan senyuman, “Anak-Ku, semuanya ini akan menjadi milikmu,cukup hanya bila kamu datang kepada-Ku,Mintalah pada-Ku untuk membersihkanmu dan Aku akan melakukannya. Mintalah pada-Ku untuk membuang noda-noda itu dan itu terlaksana. Mintalah pada-Ku untuk mengijinkanmu makan di meja-Ku dan kamu akan makan. Ingat, meja ini dipesan atas namamu. Yang bias kamu lakukan hanyalah MENERIMA pemberian yang sudah Aku tawarkan kepadamu”.
Dengan kagum dan takjub, aku terjatuh di kaki-Nya dan berkata”Tolong, Yesus. Tolong bersihkan hidupku, tolong ubahkan aku, ijinkan aku duduk di meja-Mu dan berikan padaku sebuah HIDUP YANG BARU”. Dengan segera aku mendengar, “Sudah terlaksana”. Aku melihat pakaian putih menghias tubuhku yang sudah bersih. Sesuatu yang aneh dan indah terjadi. Aku merasa seperti baru, seperti sebuah beban sudah terangkat dan aku mendapatkan diriku duduk di meja-Nya.
“Menu special hari ini sudah di pesan”. Kata Tuhan kepadaku. “ keselamatan menjadi milikmu” Kami duduk dan bercakap-cakap untuk beberapa waktu lamanya dan aku sangat menikmati waktu yang ku luangkan dengan-Nya. Ia berkata kepadaku dan kepada semua orang, bahwa Ia ingin aku kembali sesering mungkin dan aku ingin bantuan lain dari kemurahan Tuhan. Dengan jelas Ia ingin aku meluangkan waktu ku sebanyak mungkin dengan-Nya. Ketika waktu sudah dekat bagi ku untuk kembali ke “dunia nyata”, Ia berbisik padaku dengan lembut , “Dan Samuel, AKU MENYERTAI KAMU SELALU”. Dan kemudian, Ia berkata sesuatu yang tidak pernah aku lupakan. Ia berkata, “Anakku, lihatkah kamu beberapa meja yang kosong di seluruh ruangan ini?”. “Ya Tuhan. Aku melihatnya. Apa artinya?” jawabku.
Ini adalah meja-meja yang dipesan, tapi tiap-tiap individu yang namanya tertera di tiap plakat ini belum menerima undangan untuk makan, Maukah kamu membagikan Undangan-undangan ini untuk mereka yang belum bergabung dengan kita?”Yesus bertanya. “Tentu saja “, kataku dengan kegembiraan dan memungut undangan tersebut. “Pergilah keseluruh bangsa. “ Ia berkata ketika aku pergi meninggalkan restoran tersebut.
Aku berjalan masuk ke “KEMURAHAN TUHAN” dalam keadaan kotor dan lapar. Ternoda oleh dosa, asal ku bagai kain tua yang kotor. Dan Yesus membersihkanku, aku berjalan keluar seperti orang yang baru..berbaju putih, seperti Dia, dan, aku akan menepati janjiku pada TUHAN ku.
AKU AKAN PERGI
AKU AKAN MENYEBARKAN LUASKAN PERKATAAN-NYA
AKU AKAN MEMBERITAKAN INJIL
AKU AKAN MEMBAGIKAN UNDANGAN-UNDANGAN-NYA
DAN AKU AKAN MEMULAI DENGAN KAMU.
Pernahkah kamu pergi ke restoran “ KEMURAHAN TUHAN”? ada sebuah meja yang di pesan atas namamu, dan inilah undangan untukmu…”DATANGLAH SEBAGAIMANA KAMU ADANYA, TIDAK PERLU DITUTUP-TUTUPI”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar